Masyarakat Maluku memiliki DNA musik secara lahiriah, sehingga layak di sebut sebagai kota musik. Hal ini dapat dilihat melalui pemilihan Kota Ambon sebagai kota musik oleh UNESCO pada Oktober 2019. Kota Ambon telah menjadi ruang identitas baru untuk memperkenalkan kebudayaan bermusik orangMaluku. Musik digunakan sebagai modal sosial dalam menciptakan perdamaian, sedangkan akulturasi genre music folk sebagai simbol identitas masyarakat di Maluku. Masyarakat Maluku dikenal sebagai daerah yang menonjolkan keahlian bemusik, bernyanyi,dan juga ahli dalam memainkan alat tradisional, misalnya tifa, totobuang, suling bambu, tahuri, dll. Pengakuan oleh UNESCO memperkuat identitas bermusik rakyat Maluku di depan khalayak dunia. City branding kota Ambon tidak hanya menjadi legitimasi identitas rakyat (folk identity) Maluku dalam bermusik dan bernyanyi, melainkan sebagai kota perdamaian sebab dengan musik masyarakat Maluku secara kolektif memiliki kesadaran tentang relasi primordial.
Kembali
Free AI Website Builder
Follow us